
— Salam #sedulurkemenag
Sebanyak 100 orang dari Komunitas Cinta Damai Kabupaten Semarang, yang terdiri dari tokoh lintas agama, penyuluh agama buddha, seniman, dan pegiat sosial, berjalan beriring membawa lentera kecil di atas replika bunga teratai menuju bibir danau Rawapening, Senin (1/9/2025) malam. Sebelum prosesi pelepasan, doa lintas agama dipanjatkan oleh perwakilan tokoh dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Dengan menggenggam lentera kecil di atas replika bunga teratai, mereka menyimbolkan cahaya harapan bagi Indonesia agar tetap damai di tengah riuh persoalan bangsa. Prosesi ini juga menjadi seruan agar pemerintah mampu mengambil keputusan secara bijak, adil, serta tetap berpegang pada konstitusi. Masyarakat pun diajak menjaga ketenangan hati, berpikir jernih, dan tidak terjebak pada provokasi informasi yang belum jelas kebenarannya.
Pada kesempatan tersebut, Pembimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Karbono menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada para korban demonstrasi serta mengingatkan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial.
“Kita berdoa semoga teman-teman yang menjadi korban meninggal dunia dapat diterima amal ibadahnya dan diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita juga harus mencermati berita-berita yang tersebar di media sosial, jangan mudah percaya sebelum mengkajinya. Mari kita sebarkan kedamaian, persatuan, kerukunan, dan hal-hal baik untuk orang-orang di sekitar kita,” ungkap Karbono.
Melalui Maklumat Rawa Pening ini, Komunitas Cinta Damai Kabupaten Semarang berharap seluruh elemen bangsa dapat bersatu menjaga keharmonisan, mengedepankan musyawarah, serta mewujudkan Indonesia yang aman, tenteram, dan berkeadilan.
